Friday, 7 November 2014

BAHAGIAN 1                       
PENGENALAN
1.1        Pengenalan Tempat Praktikum Pertama (Institut Studi Islam Darussalam-ISID)
Institut Studi Islam Darussalam (ISID) didirikan pada tanggal 1 Rajab 1383, bertepatan dengan 17 November 1963 oleh tiga serangkai pendiri Pondok Modern Darussalam Gontor, mereka itu ialah KH Ahmad Sahal, KH. Zaenuddin Fananie, KH. Imam Zarkasyi. Kegiatan pembelajaran di ISID dimulai dengan membuka dua fakulti, iaitu fakulti tarbiyah dan fakulti ushuluddin. Kemudian dalam perkembangannya, tahun 1990, ISID membuka satu fakulti lagi, iaitu fakulti syariah. Pada mulanya, ISID hanya mempunyai satu kampus di Gontor, kemudian pada tahun 1990 membuka kampus puteri di Sambirejo Mantingan Ngawi, tahun 1996 dibuka Kampus Baru ISID di Siman Ponorogo, dan pada tahun 2000 telah dibuka kampus ISID di Kediri, pada tahun 2008 juga telah dibuka kampus puteri di Kediri dan pada tahun 2009 telah dibuka juga kampus putera di Sawangan Magelang; 5 kampus berada di Jawa Timur dan 1 Kampus berada di Jawa Tengah. Pembinaan ISID ini dimaksudkan sebagai permulaan awal bagi kewujudan Universitas Islam yang bermutu dan bererti bermanfaat bagi kemajuan umat dan bangsa.
Adapun tujuan utama pembinaannya adalah seperti berikut:
1. Agar ISID menjadi pusat ilmu dan bahasa Arab dan pembelajaran al-Qur’an. Dengan memperhatikan nilai-nilai Pondok (Panca Jiwa dan Motto Pondok).
2. Agar ISID menjadi pusat pembentukan cendekiawan-cendekiawan yang sentiasa berlandaskan akhlakul karimah, berbadan sihat, berpengetahuan luas, dan berfikiran bebas. Yang berlandasan pengajaran agama Islam yang betul dan lurus. Serta mengajak umat manusia kepada jalan-Nya dengan berlandaskan bil hikmah dan mau’idhah hasanah. Secara ringkasnya, kini ISID terdiri dari 3 fakulti:
1) Fakulti Tarbiah, yang memiliki dua jurusan: Jurusan Pendidikan Agama Islam dan Jurusan Pendidikan Bahasa Arab
2) Fakulti Usuluddin, dengan dua jurusan: Jurusan Akidah dan Pemikiran Islam, serta Jurusan Perbandingan Agama
3) Fakulti Syariah, memiliki dua jurusan: Jurusan Perbandingan Mazhab dan Hukum, serta Jurusan pengurusan Lembaga Kewangan Islam.

Gambar ISID.
-Lembaga ISID
-Falsafah ISID
Sebagai lembaga pendidikan tinggi Islam dengan sistem asrama, ISID merupakan “pusat kajian dan pengembangan ilmu pengetahuan umum dan ilmu-ilmu keislaman dengan sistem pesantren dalam rangka mewujudkan masyarakat intelek yang islami dengan berdasarkan pada al-Qur’an dan al-Sunnah”.
Melaksanakan proses pengkajian dan pengembangan ilmu pengetahuan umum dan ilmu-ilmu keislaman serta membangun terwujudnya atmosfir akademik yang kondusif dan Islami, berdasarkan nilai-nilai pondok pesantren.
Tujuan didirikannya Institut Studi Islam Darussalam adalah untuk membentuk sarjana mu’min muslim yang berbudi tinggi, berbadan sehat, berpengetahuan luas dan berpikiran bebas, serta taat menjalankan syari’at Islam; berkhidmat kepada bangsa dan negara, cakap berdiri sendiri dalam memelihara, memperdalam dan mengembangkan ajaran-ajaran Islam dan ilmu pengetahuan umum, bagi kesejahteraan ummat lahir batin, dunia akhirat.
Di samping itu, di sini juga sangat menekankan pada pembentukan peribadi mukmin Muslim yang berbudi tinggi, berbadan sihat, berpengetahuan luas dan berfikiran bebas. Kriteria atau sifat-sifat utama ini merupakan motto pendidikan di Pondok Modern Darussalam Gontor.
1. Berbudi tinggi
Berbudi tinggi merupakan landasan paling utama yang ditanamkan oleh Pondok ini kepada seluruh santri atau pelajarnya dalam semua tingkatan; dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi. Realisasi penanaman motto ini dilakukan melalui seluruh unsur pendidikan yang ada.
2. Berbadan Sihat
Tubuh yang sihat adalah antara yang dianggap penting dalam pendidikan di sini. Dengan tubuh yang sihat para pelajar akan dapat melaksanakan tugas hidup dan beribadah dengan sebaik-baiknya. Pemeliharaan kesihatan dilakukan melalui berbagai kegiatan olahraga, dan bahkan ada olahraga rutin yang wajib diikuti oleh seluruh pelajar sesuai dengan jadual yang telah ditetapkan.
3. Berpengetahuan Luas
Para pelajar ini dididik melalui proses yang telah dirancang secara sistematik untuk dapat memperluaskan wawasan dan pengetahuan mereka. Pelajar tidak hanya diajari pengetahuan, lebih dari itu mereka diajari cara belajar yang dapat digunakan untuk membuka gudang pengetahuan. Kyai sering berpesan bahawa pengetahuan itu luas, tidak terbatas, tetapi tidak boleh terlepas dari berbudi tinggi, sehingga seseorang itu tahu untuk apa ia belajar serta tahu prinsip untuk apa ia menambah ilmu.
4. Berfikiran Bebas
Berfikiran bebas tidaklah bererti kebebasan dalam berfikir (liberal). Kebebasan di sini tidak boleh menghilangkan prinsip, teristimewa prinsip sebagai Muslim dan mukmin. Justeru kebebasan di sini merupakan lambang kematangan dan kedewasaan dari hasil pendidikan yang telah diterangi petunjuk Ilahi.
-Aktiviti ISID
Institut Studi Islam Darussalam Gontor bukan sahaja sebagai institut pengajian tinggi yang berfungsi untuk belajar. Bahkan banyak aktiviti-aktiviti dan program-program yang telah dianjurkan. Antara aktiviti dan sumbangan yang telah dianjurkan adalah:
1) Program Kaderisasi Ulama ialah salah satu program yang mana tujuan utama adalah untuk mendidik dan melahirkan cendekiawan dan ulama muda dari golongan para pemuda lepasan ijazah.  Antara tujuan penubuhannya adalah untuk mempersiapkan dan melahirkan ulama’ di masa yang akan datang, untuk mempersiapkan diri mereka dalam melayani umat di masa depan, untuk mengatasi masalah-masalah  umat. Di dalam program ini, mereka mempelajari dan menguasai ilmu-ilmu dasar keislaman seperti al-Quran, Tafsir, Hadis, Fiqh dan Ushul Fiqh, Pemahaman tentang tantangan pemikiran islam, kontemporer yang berasal dari metodologi, filsafat dan ideologi Barat yang berupa westernisasi, globalisasi, liberalisasi, sekularisasi, pluralisme, relativisme dan lain sebagainya, juga menguasai dalam bidang pendidikan dakwah, ekonomi, politik, budaya. Di samping itu, mereka haruslah mengembangkan potensi diri dalam pemimpin, mendidik, berdakwah, berusaha, berpolitik, mengembangkan ilmu (self-study) serta mengembangkan potensi diri dalam berdiskusi, berdebat, berpolemik, berdialog, baik secara lisan mahupun tulisan.
2) Selain daripada program Ijazah sarjana muda, ISID juga telah mewujudkan Program Pascasarjana ISID program studi (prodi) Magister Studi Islam juga dikenali sebagai program ijazah (master) dengan mempunyai tiga cabang bidang iaitu Filsafat Islam, Ekonomi Islam dan Bahasa Arab.

3) ISID juga telah mengadakan banyak seminar dan workshop. Boleh dikatakan dalam setiap minggu begitu banyak seminar dan program yang telah diadakan.  Seminar dan workshop yang telah dianjurkan adalah seperti Olimpiade Ekonomi Islam ISID Gontor, Seminar Lembaga Zakat Infaq Sadaqah dan Wakaf (LAZISWAF) dan sebagainya.

4) Disamping itu juga, ISID juga banyak menerima kunjungan daripada pihak-pihak luar yang berpengaruh. Seperti kunjungan tetamu dari Kuwait diantaranya Dr. Muthliq Rasyid Al-Qarawy, Dr. Jakfar Al-Haddad al-’Amar, dan Ahmad Muhammad Al-Huly.

5) Selain itu, Institut Studi Islam Darussalam juga telah menerima kunjungan belajar daripada pelajar-pelajar IPT Malaysia. Mahasiswa Universiti Sains Islam Malaysia (USIM) sudah dua angkatan yang telah berjaya menamatkan latihan Industri di ISID. Selain itu, ISID juga telah mengadakan program pembinaan bahasa Arab ini selama 2 bulan di bawah bimbingan Lembaga Bahasa ISID. Beberapa mahasiswa Kolej Universiti Islam Selangor (KUIS) telah menyertai kursus tersebut.
1.2        Pengenalan Praktikum Kedua (Pondok Modern Darusslama Gontor Putri 1 Mantingan, Ngawi)
Pada tanggal 6 Zulqaedah 1410 / 31 Mei 1990, Pesantren Putri Pondok Modern Darussalam Gontor dirasmikan pembukaannya oleh Menteri Agama Republik Indonesia, H. Munawir Syadzali, M.A. Dalam acara perasmian tersebut turut hadir Duta Besar Republik Arab Mesir, Atase Kebudayaan Mesir, Direktur LIPIA Jakarta, para undangan dari jajaran Departemen Agama R.I., pejabat pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat dan keluarga besar Pondok Modern Darussalam Gontor.
Di pondok ini santriwati (pelajar) mendapat bimbingan, pengajaran, dan pengembangan diri secara intensif oleh Pengasuhan Santriwati yang bertanggungjawab menangani berbagai aktiviti ekstrakurikuler yang meliputi keorganisasian, kepramukaan (pasukan beruniform), bahasa, disiplin, olahraga, ketrampilan, kesenian, akhlak, ibadah, nisaiyat (kemahiran wanita), dan berbagai aktifiti keputrian lainnya. Bahagian ini ditangani oleh seorang pengasuh (pengetua), iaitu DR. KH. Ahmad Hidayatullah Zarkasyi, dibantu oleh beberapa staf yang terdiri dari guru-guru Kulliyatul Mu’allimat Al-Islamiyyah  (KMI).
Gambar 1.0: Bangunan Pesantren Putri Pondok Modern Gontor 1
Gambar 1.1: Tempat Praktikal kedua di Pondok Modern Darussaam Gontor Putri 1 Mantingan Ngawi. Dari kiri Awatif Abdullah, Nurulhuda Ismail, Nurul Farhana Jaya (FKP), Nurul Ain Hazram, Nurul Mardhiah Aw Mohd Nor (FKP) DAN Rafidah Wahab @ Abdul Wahab (FKP).
Berdasarkan amanat TRIMURTI Pondok Modern Darussalam Gontor dan keputusan Sidang Badan Wakaf, Pondok Modern Darussalam Gontor dalam sidangnya yang ke-25 pada tanggal 7 – 8 Rabiul Awwal 1411, Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor membuka Pesantren Putri mulai tahun ajaran 1410 – 1411 di desa Sambirejo, Mantingan, Ngawi , Jawa Timur. Pendirian pesantren ini juga didukung oleh adanya usulan para peserta silaturrahim Kyai Alumni Pondok Modern Darussalam Gontor dalam sidangnya pada bulan Muharram 1410, dan usulan Musyawarah Besar (MUBES) IKPM V di Pondok Modern Darussalam Gontor pada tanggal 16 – 17 Rabiul Tsani 1409 H.
Pesantren Putri Pondok Modern Darussalam Gontor, terletak lebih kurang 100 km dari Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo atau 32 km sebelah barat kota Ngawi, tepatnya di desa Sambirejo Kec. Mantingan Kab. Ngawi. Aktifiti santriwati Gontor Putri yang mempunyai luas 6 ha. ini diorientasikan pada pembentukan sosok wanita muslimah, sholihah dan wanita serba teladan.
-          LEMBAGA PESANTREN      
Lembaga ini membidangi pendidikan dan pembimbingan santri secara keseluruhan yang mencakup pembinaan, penerapan disiplin, peningkatan ibadah, pembentukan mental dan karakter, hinga berbagai aktivitas ekstra kurikuler penunjang pendidikan. Lembaga yang langsung ditangani oleh Bapak Pengasuh Pondok Modern Darussalam Gontor, yaitu Dr. K.H. Abdullah Syukri Zarkasyi, M.A dan K.H. Hasan Abdullah Sahal, membawahi tiga organisasi santri:
1)      Organisasi Pelajar Pondok Modern (OPPM), yaitu organisasi siswa KMI yang terdiri dari 21 bagian.
2)      Koordinator Gugus Depan (Gudep) Pondok Modern Darussalam Gontor, yakni organisasi kepramukaan siswa KMI, dengan 8 andalan Gudep dan 10 Sub-Gudepnya.
3)      Dewan Mahasiswa (DEMA), yaitu organisasi untuk mahasiswa ISID dengan 9 departemennya.
-          FALSAFAH PESANTREN
 Motto
Pendidikan Pondok Modern Darussalam Gontor menekankan pada pembentukan pribadi mukmin muslim yang berbudi tinggi, berbadan sehat, berpengetahuan luas dan berpikiran bebas. Kriteria atau sifat-sifat utama ini merupakan motto pendidikan di Pondok Modern Darussalam Gontor.
Panca Jangka (Lima Gagasan)
Dalam rangka mengembangkan dan memajukan Balai Pendidikan Pondok Modern Darussalam Gontor, dirumuskanlah Panca Jangka yang merupakan program kerja Pondok yang memberikan arah dan panduan untuk mewujudkan upaya pengembangan dan pemajuan tersebut.
Adapun Panca Jangka itu meliputi bidang-bidang berikut:
1. Pendidikan dan Pengajaran
2. Kaderisasi (kepimpinan)
3. Pergedungan (prasarana dan sarana pendidikan dan pengajaran)
4. Chizanatullah (sumber dana sendiri)
5. Kesejahteraan Keluarga Pondok
Panca Jiwa (Lima Nilai)
Panca Jiwa adalah lima nilai yang mendasari kehidupan Pondok Modern Gontor:
1. Jiwa Keikhlasan 2. Jiwa kesederhanaan 3. Jiwa Berdikari 4. Jiwa Ukhuwwah Islamiah  
5. Jiwa Bebas
-          PENDIDIKAN
Kulliyatu-l-Mu'allimat Al-Islamiyah dibentuk di Pondok Modern Gontor Putri, dan bertanggung jawab atas jalannya proses belajar-mengajar di sana. Setara dengan KMI yang berjalan di Pondok Modern Darussalam Gontor, Kulliyatu-l-Mu'allimat Al-Islamiyah menerapkan kurikulum dan program pembelajaran yang serupa dengan KMI, dengan penyesuaian pada muatan lokal dan penekanan pada pembekalan santriwati untuk menjadi wanita salihah.           

                       
BAHAGIAN 2          
PENERANGAN TUGASAN
  2.1            Institut Studi Islam Darussalam-ISID
-Tugasan Berdasarkan Minggu
Minggu & Tarikh
Tempat Tugasan
Objektik yang dicapai
Minggu Pertama

21/02/2013

  1. Majlis pembukaan PORSEKAM (PEKAN OLAHRAGA & SENI KAMPUS)

  1. Institut Study Islam Darusssalam (ISID)
  1. Kami telah menghadiri acara tahunan Mahasiswa ISID dan mereka telah mempersembahkan pertunjukan gymrama dan silat.




  1. Menghadiri dan menyertai Program Kaderisasi Ulama’.
Minggu ke-2


26/02/2013
  1. Institut Study Islam Darusssalam (ISID)
  2. Centre for Islamic and Occidental Studies (CIOS)


  1. Menyertai bersama Program Kaderisasi Ulama’ di Institut pengajian sekitar indonesia
  2. Seminar pada Tajuk "It-Tijah Al-Librali Fi Sunnati An-Nabawi Fi Indonesia" - objektif seminar ini adalah untuk memberitahu tentang kesan liberalisme terhadap sunnah-cara nabi..
  3. mempelajari tajuk ‘Hubungan Agama di Indonesia’ and ‘Aliran Kepercayaan dan Kebatinan di Indonesia
Minggu ke- 3
05/03/2013
1.   Majlis Ulama’ Islam (MUI) Province Jawa Timur
2.   Majalah Hidayatullah, Surabaya
3.   Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Surabaya
4.   Sekolah Tinggi Islam Luqman Al-Hakim, Surabaya
5.   Universitas Air Langga, Surabaya
6.   Masjid Darul Arqam Muhammadiyah, Malang
7.   Al-Izzah International Islamic Boarding School, Malang
8.   Universitas Islam Negeri (UIN), Malang
9.   Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)
Program kaderisasi ulama:
1.   Melawat ke majlis agama Indonesia MUI, jawa timur.
2.   Melawat ke Hidayatullah Redaction’s Centre.
3. Workshop dan Presentasi oleh peserta program kaderisasi ulama di sekitar Institut Pelajaran Dan universiti-universiti di Indonesia
4. Kami telah diberi amanah untuk memberikan motivasi disamping memperkenalkan usim kepada para pelajar Al-Izzah international Islamic Boarding School.
Minggu ke-4
1-      Universitas Muhamadiyah, Surakarta.
2-      Pondok Pesantren Ta’mirul Islam, Solo.

3-      Universitas Islam Negeri, Sunan Kalijaga, Jogjakarta.

4-      Universitas Muhammadiyah, Jogjakarta

5-      Universitas Gajah Mada, Jogjakarta.

6-      Universitas Ahmad Dahlan, Jogjakarta
 ‘Uji Public Thesis pascasarjana’.

Kami diberi tugasan untuk berkongsi dan motivasi kepada pelajar di pondok pesantren Ta’miril Islam


 Kami mengikuti semua seminar-seminar sepanjang program kaderisasi ulama’ dijalankan.
Minggu ke-5
19/3/2013
Institut Study Islam Darussalam












 Darussalam Press, Gontor 1
Muqaddasah Tahfiz Pesantren, Ponorogo
1. kelas bersama Ustaz Satria Hibatal Azizi.
2. kelas Speaking (Hiwar) bersama Ustaz Ahmad Kali Akbar.
3.kelas  Communicating (Muhaddasah) bersama Ustaz Hanif Fathoni.
4. kelas pemikiran Islam bersama ustaz setiawan
5.kelas  Calligraphy (khat) bersama Ustaz Muhammad Nur
6. "Ilmu Kalam" kelas bersama Dr. Amal Fathullah Zarkashy.
7. kelas Muthola'ah bersama Ustaz Aliff Cahaya Satiadi
8. kelas Philosophy of Science Class bersama Ustaz Riyandi
9.kelas Islamic Civilization Class bersama Ustaz Hafid Zaid.
melawat Darussalam Press terletak di Gontor 1.  Ini adalah sebuah tempat percetakan buku dan kitab Gontor.
 Melawat Muqaddasah Tahfiz Pesantren berdekatan dengan Gontor 1.  Mengetahui cara pengurusan di sana.
Minggu ke-6
26/3/2013
Institut Study Islam Darussalam












Baitul Mal wa Tamwil (BMT), Gontor
Unit Kesejahteraan Keluarga (UKK), Gontor
Pondok Psantren Modern Darussalam, Gontor (1)
1- kelas Ulum Hadith bersama Ustaz Dasram Effendi
2- Ustaz hadi Ehsan telah memberi penerangan berkaitan sistem korikulum yang ada di Gontor.
3-kelas Usul Fiqh dengan Ustaz Mulyono Jamal.
4-kelas Mutholaah bersama Ustaz Ahmad Kali Akhbar.
5- Kelas Khat bersama Ustaz Muhammad Nur.
6- kelas Islamic Thought bersama Ustaz Asep Setiawan, menerangkan berkaitan "hermeneutika"
7- Kelas Insya' bersama Ustaz Mujib Abdul Rahman.
8- kelas Aqidah bersama Ustaz Khalid Muslim,
9- Perbincangan bersama postgraduate students of Institut Studi Islam Darussalam.
10- perbincangan bersama Mr. Jaz Cooper, salah seorang mualaf yang belajar dan mempelajari ilmu islam di ISID.
Lawatan akademik Gontor berkaitan economic industries di pengurusan Baitul Mal Gontor.
Lawatan akademic ke Gontor's groceries industry,
Melawat ke Gontor 1, melihat sendiri aktiviti di sana.
Minggu ke-7
1/4/2013
ISID













Mantingan, Gontor puteri 1,2,3
1.kelas ilmu Mantiq bersama dengan Dr. Muhammad Khalid Muslih.
2. kelas Tarikh Islami bersama Ustaz Abdul Aziz:
3. kelas Usul Fiqh bersama Dr. Mulyono Jamil:
4. kelas cara pembacaan yang benar bersama Dr. Muhammad Muslih.
5. Kelas Communicating (Muhaddasah) bersama Ustaz Hanif Fathoni.
6. Kelas Calighraphy (Khat) bersama Ustaz Muhammad Nor.
7. kelas pemikiran islam bersama Ustaz Asep Setiawan.
8. Kelas Muthola'ah class bersama Ustaz Alif Cahaya Setiadi.
9. Kelas bersama Dr. Nur Hadi Ehsan: yang mana beliau memberi penerangan berkaitan pengurusan Gontor dan sejarahnya.
Melawat ke Gontor Puteri 1,2, dan 3 terletak di Mantingan. Mengetahui cara pembelajaran, suasana dan pengurusan di sana.
Minggu ke-8
8/4/2013
Institut Study Islam Darussalam
1. Logic (I'lm Mantiq) class with Dr. Muhammad Kholid Muslih: di dalam pelajaran ini berkaitan Aqidah
2.kelas Islamic Civilization class bersama Ust. Dihyatun Masqon.
3. kelas Usul Fiqh bersama Dr. Mulyono Jamil:
4. Kelas Communicating (Muhaddasah) bersama Ustaz Hanif Fathoni.
5. Kelas Speaking (Hiwar) bersama Ustaz Ahmad Kali Akbar.
6. kelas Wisdom (Mahfuzhat) bersama Ustaz Muttaqin.
7.  kelas pemikiran islam bersamaUstaz Asep Setiawan
8. kelas Essay (Insya') bersamaUstaz Munjib Abd. Rahman.
 Menghadiri Seminar bersama Lembaga Zakat Infaq Sadaqah dan Wakaf (LAZISWAF) oleh Bapak Jauhari Sani,
Satu perbincangan bersama Ustaz Dihyatun Masqon dan Ustazah Rushdadiyana bertajuk: "Yang Muda Yang Berkarya".
Minggu ke-9
15/4/2013
ISID
Pondok Modern Darussalam Putri 1 Mantingan
1. Kelas Aqidah Islamiyah bersama Ustaz Kholid Muslih.
2. Kelas Sirah Islamiyah bersama Ustaz Abdul Aziz.
3. Kelas Nisa’yah bersama Uatazah Rusyda.
4. Ustaz Hamid Fahmy Zarkasyi menerangkan satu kertas kerja berkaitan kajiannya ‘Islam sebagai Pandangan Hidup (Asas bagi Kajian Perbandingan Islam dan Barat).
5. Kelas bersama ustaz Muslih dalam pelajaran aqidah islamiah.
6. Mengadakan majlis perpisahan buat kami. Para pensyarah dan pihak pengurusan telah menghadiri.

-Aktiviti-Aktiviti Yang Dijalankan Ketika Latihan Industri 
1) Kami telah menyertai dan mengikuti rombongan bersama para peserta program kaderisasi ulama’. Sepanjang menyertai program ini pelbagai pengalaman, ilmu dan pengajaran yang telah kami peroleh. seminar dan workshop yang dianjurkan diadakan di setiap Institut pelajaran di sekitar solo, malang, Yogyakarta, Surabaya, Jakarta dan sebahagian daerah yang lain. Setiap peserta diberi tugasan untuk membentangkan kertas kerja yang sudah mereka kaji sebelum ini di khalayak ramai.
2)  Wajib menghadiri kelas-kelas dan pembelajaran bersama pra pensyarah Isid. Antara pelajaran yang telah kami pelajari adalah khat, ulum hadis, sirah nabawiyah, aqidah islamiah, Mahfuzat, Nisaiyah, hiwar arabiyah, Muhadasah, pemikiran Islam dan sebagainya. Kami juga pernah menghadiri kelas bersama mahasiswa pasca sarjana di sana di dalam pelajaran pemikiran Islam Semasa.
3) Setiap hari khamis kami akan dibawa untuk melawat tempat pengurusan di bawah naungan Gontor. Kami telah pergi dan melihat sendiri pengurusan pengeluaran buku yang telah dicetak sepanjang tahun, pengurusan Baitul Mal, pengurusan air mineral ‘La Tansa’, pengurusan kedai runcit dan market Gontor, pengurusan pengeluaran padi, pengurusan pondok di gontor dan sebagainya.
4) Kami juga telah menghadiri seminar-seminar, workshop serta program yang telah diadakan dan dianjurkan oleh ISID sama ada di peringkat ISID ataupun melibatkan orang luar.



darussalam press.jpg
      2.1.1: Lawatan Darussalam Press, Gontor 1 (penerbitan buku).
IMG_8657.JPG
2.1.2: Menyertai Program Kaderisasi Ulamak (PKU) presentasi.
IMG_8859.JPG
2.1.3: Mengadakan program motivasi di SMA Al-izza, Malang.
  2.2            Pondok Modern Darusslama Gontor Putri 1 Mantingan, Ngawi
-Tugasan Berdasarkan Minggu                                                          
Minggu/Tarikh
Tempat
Tugasan / Objektif yang dicapai
Minggu ke-9
20/04/2013

- Pondok Modern Darussaam Gontor Putri 1 Mantingan
- Guru-guru di sini memberikan jadual dan memberi taklimat untuk hari-hari praktikal kami. Kesimpulannya, kami mempunyai kelas untuk belajar bahasa Arab bersama pelajar-pelajar Kolej Universiti Islam Antarabangsa Selangor (KUIS). Untuk aktiviti tambahan, kami akan  belajar pengurusan di sini dan bagaimana untuk menjadi seorang guru. Seterusnya, kami juga akan dibawa oleh guru-guru untuk tahu bagaimana mereka menguruskan pelajar di sini dari aspek kewangan, sukan, disiplin dan akademik.
- Pada waktu pagi, kami mempunyai empat kelas setiap hari kecuali hari Jumaat. Kelas Mahfuzot dengan Ustazah Aisyah, Tamrin Lughah dengan Ustazah Huda Sidqi, Maharatul Qiraah dengan Ustazah Humaira dan pengajaran yang lepas adalah Tamrinat dengan Ustazah Nabila.
Minggu ke-10
27/04/2013
- Pondok Modern Darussaam Gontor Putri 1 Mantingan
-Kami melihat pengajaran praktikal dibuat oleh para pelajar tingkatan 6. Di sekolah ini, bagi pelajar tingkatan 6, terdapat tiga peperiksaan iaitu, peperiksaan menulis, peperiksaan lisan dan juga praktikal pengajaran. Dalam praktikal pengajaran, pelajar-pelajar perlu mengajar mana-mana mata pelajaran. Selepas menyelesaikan sekolah menengah, mereka akan meneruskan pengajian mereka di Universiti Gontor. Walaupun mereka sedang belajar sarjana muda, mereka perlu mengajar pelajar-pelajar sekolah menengah. Ia adalah wajib untuk semua pelajar tingkatan 6. Ia adalah menarik untuk menonton x praktikal pengajaran ini. Semua pelajar sedang mengajar bagaimana untuk menjadi seorang guru yang baik. Selepas sesi ini, kami mendengar sesi kritikan. Jadi, mereka akan belajar cara terbaik pengajaran.
-Aktiviti yang kami lakukan:
1) Amali menunaikan haji: Kami belajar bagaimana untuk melaksanakan haji atau dipanggil dalam bahasa Arab sebagai Manasik Haji dengan empat orang guru dari sini. Kami merebut peluang ini untuk praktikal di sana.
2) Pengurusan pertama: Di bahagian ini ada empat bahagian iaitu, disiplin, akademik, bahasa dan sukan. Saya telah membaca buku pengakuan bersalah oleh pelajar bermula dari tahun 2004 sehingga 2009. Selain itu, mereka menunjukkan kepada kami hukuman pelajar yang  melanggar peraturan dengan memakai tudung berwarna, menghafaz al-Quran dan sebagainya. Kami berakhir dengan mengambil fotografi.
3) Pengurusan Kedua: pengurusan ini telah dibahagikan kepada tiga belas jenis. Antara bahagiannya adalah memasak, dobi, pembersihan, kesihatan, kedai dan banyak lagi. Semua jawatankuasa adalah daripada pelajar tingkatan lima.
3) Pengurusan Ketiga: Mereka memaklumkan bahawa tiga jenis di bawah pengurusan ini termasuklah Media (I `lam), Perpustakaan (Maktabah) dan Perbincangan (Munaqoshah). Untuk media, mereka dibahagikan tugas untuk membaca al-Quran, menyampaikan iklan dan menguruskan sistem PA. Manakala perpustakaan, mereka membuka perpustakaan kepada mereka yang ingin membaca sahaja. Tiada pinjaman buku kerana takut hilang. Sebenarnya, terdapat juga perpustakaan digital tetapi ia masih dalam pengubahsuaian. Yang terakhir adalah perbincangan. Di sana terdapat perdebatan, ceramah, ucapan yang diadakan sebanyak tiga kali dalam seminggu. Hari tersebut adalah hari Ahad malam, petang Khamis dan malam Khamis.
4) Kelas Nisaiyah dengan Ustazah Pertiwi: Kami belajar cara memakai selendang, membuat keronsang, mengukir bunga dan sebagainya.
5) Praktikal Mengajar: Kami dilatih untuk mengajar pelajar tingkatan satu di sebelah petang. Dua orang daripada kami telah mengajar subjek Bahasa Inggeris. Manakala yang lain mengajar subjek Bahasa Arab dinamakan dengan Mutolaah. Apa yang mengagumkan kami adalah kita mesti fasih untuk bercakap sama ada dalam Bahasa Inggeris atau Bahasa Arab mengikut subjek ketika mengajar. Pada masa itu, terdapat dua orang guru dari sekolah ini menilai kami seperti praktikal mengajar untuk pelajar tingkatan enam sebelum ini.
Minggu ke-11
4/05/2013
- Pondok Modern Darussaam Gontor Putri 1 Mantingan
- Kami banyak belajar mahfuzot dalam minggu ini. Antaranya, saya belajar mahfuzot tentang nasihat daripada Imam `As-Syafie. Beliau memberitahu pengetahuan itu seperti haiwan liar yang kita memburunya. Manakala penulisan sebagai tali untuk mengikat haiwan tersebut dengan ketat. Jadi, kita perlu menjaga ia untuk mengelakkan ia daripada melepaskan diri. Nilai moral yang saya dapat ialah kita mesti menulis apa yang kita belajar supaya tidak hilang.
- Saya juga mengetahui kelebihan dari mahfuzot tentang kesabaran.
# الصبر كالصبر مر في مذاقته ،
                        لكن عواقبه أحلى من العسل
    كن حليما إذا بليت بغيظ ،
                         وصبورا إذا أتتك المصيبة.
-Malang, Jawa Timur.
-Kami pergi melawat Jawa Timur Park (Jatim), Malang. Kami mendapat banyak pengetahuan yang baru di sini dari segi pakaian tradisional, bunyi, sains dan banyak lagi.. Kemudian, saya melawat Batu Night Spectacular (BNS).
Minggu ke-12
11/05/2013
- Pondok Modern Darussaam Gontor Putri 1 Mantingan
-Kami menduduki dua peperiksaan pada minggu ini, di bawah subjek Tamrin Lughah dan Maharotul Qiroah.
-Kami juga ada diskusi bersama Dr. Rayyan tentang permukiman kami sepanjang berada di sini.
-Kami bekerjasama dengan pelajar-pelajar Kolej Universiti Islam Antarabangsa Selangor (KUIS) mengadakan majlis sambutan Hari Guru pada 16 Mei.
Minggu ke-13
18/05/2013
- Pondok Modern Darussaam Gontor Putri 1 Mantingan
-Kami menduduki dua peperiksaan pada minggu ini, di bawah subjek Tamrinat dan Mahfuzot.
-Kami menjalani praktikal mengajar kali kedua. Nurul Ain sebagai seorang guru yang mengajar tingkatan dua pelajar dan yang lain sebagai penilai serta pengkritik sahaja.
-Terdapat penggambaran hasil kerjasama antara krew TV3 bersama USIM di empat tempat, iaitu, Pondok Moden Darussalam Gontor Putri 1, Institut Studi Islam Darussalam (ISID) Gontor, Pondok Modern Darussalam Gontor Putra 1, Ponorogo dan Solo. Kami berlakon sebagai guru dan menyertai aktiviti-aktiviti pelajar yang kami jalani kehidupan seharian di sini seperti pramuka (Pengakap), pembersihan dan rakam denda yang dikenakan kepada pelajar. Pada waktu malam, kami pergi makan malam sebagai gambaran iftor Jamai `e yang akan ditayangkan pada bulan Ramadhan nanti.
-Institut Studi Islam Darussalam (ISID) Gontor
-Kami pergi ke ISID untuk menjemput tetamu dari Malaysia. Terdapat mesyuarat pertama dengan Fedri Yahya sebagai seorang pengacara dalam program Madrasah bagi bulan Ramadhan tidak lama lagi. Sebenarnya, mereka datang dengan dua misi. Empat orang daripada mereka yang melibatkan diri dengan program TV. Mereka datang untuk penggambaran pemandangan Gontor. Manakala tiga daripada mereka dari USIM untuk menulis buletin untuk pelajar USIM yang praktikal di sini. Selepas itu, mereka juga mengambil gambar suasana ISID.
-Pondok Modern Darussalam Gontor Putra 1, Ponorogo.
-Kami pergi ke Pondok Moden Darussalam Gontor Putra 1 untuk penggambaran pemandangan di sini. Kemudian, kami pergi ke dua buah kampung untuk aktiviti Taman Pengajian Anak-anak (TPA). Di Malaysia, kita panggil sebagai Kelas Fardhu Ain (KAFA).
-Solo
-Kami mempunyai penggambaran lagi di Dataran Solo dan tempat-tempat sejarah sekitar sini.
Minggu ke-14
25.05/2013
-Madrasah Ibtidaiyyah (MI) Nurussalam

-Saya terkejut dengan pemandangan MI. Pelajar-pelajar diajar dengan baik sejak tahun 2004. Fungsi MI adalah sebagai permulaan pendidikan untuk pelajar sekolah rendah sebelum meneruskan pengajian di Pondok Moden Darussalam Gontor.
-Pesantren Anak Soleh (PAS)
As-sakinah
- PAS ditubuhkan pada tahun 1990 adalah sama dengan Pondok Moden Darussalam Gontor Putri 1, Mantingan. Menarik sekali, mereka mempunyai objektif yang sama untuk menyebarkan Islam secara meluas dan berfaedah untuk ummah. Mereka dengan menegaskan untuk mempunyai sifat yang ikhlas dan qana`ah (kesederhanaan) dalam diri mereka.
- Pondok Modern Darussaam Gontor Putri 1 Mantingan
-Kami dikehendaki untuk berkongsi apa yang kami terima dan dapat sepanjang praktikal kami di sini dengan pengetuanya, Ustaz Hidayatullah dan Ustazah Nihayah, isterinya. Selepas itu, kami bertemu dengan Ustaz Soeharto, Ustaz Wahyudi dan Ustaz Asif untuk membentangkan praktikal dan memberi laporan. Kemudian, kami menemui semua ustazah di sini untuk ucapan selamat tinggal. Saya berharap pengalaman ini tidak akan berakhir di sini. Bagi saya, memori di sini adalah sangat luar biasa, manis dan yang tidak dapat dilupakan.

-Aktiviti-Aktiviti Yang Dijalankan Ketika Latihan Industri 
2.2.1 Amali manasik haji bersama ustazah di Mantingan.
2.2.2 Majlis sambutan Hari Guru di Pondok Modern Darussaam Gontor Putri 1 Mantingan Ngawi.

2.2.3 Penggambaran program ‘Madrasah’ bersama Fedri Yahya dan krew TV3.
2.2.4 Temuramah Pengerusi Pesantren Anak Soleh (PAS)
2.2.5 Bersama para pelajar PAS.







BAHAGIAN 3
KESIMPULAN
              3.1            CABARAN DAN KAEDAH PENYELESAIAN

Terdapat cabaran yang saya tempuhi sepanjang praktikal di dua tempat di Indonesia. Walau bagaimanapun, praktikum ini sangat penting kepada saya sebagai persediaan menjalani pekerjaan yang sebenarnya selepas graduasi.

TUGASAN
      Saya melaksanakan semua tugasan yang diberikan dengan sebaik mungkin seperti penulisan, pengajaran dan perbincangan. Selain itu, saya mampu memberi kepuasan terhadap mereka.

KOMUNIKASI
Hakikatnya, saya juga mempunyai masalah komunikasi memandangkan berlaianan Negara. Kebanyakan mereka lebih selesa dengan dialek Jawa Indonesia. Namun, ini tidak mematahkan semangat saya untuk berinteraksi dengan penduduk di sini. Kebetulan, penggunaan bahasa di sini lebih menekankan bahasa antarabangsa, iaitu bahasa Arab dan bahasa Inggeris.
                  3.2 PENGALAMAN DAN KEMAHIRAN YANG DICAPAI
Objektif praktikum ini adalah untuk mendedahkan kepada para pelajar akan suasana kerja yang sebenar dan memberi peluang untuk mengaplikasikan segala ilmu yang telah dipelajari di peringkat universiti. Semasa 14 minggu saya berpraktikal di dua tempat (Ponorogo dan Mantingan), saya mendapat banyak kemahiran dan ilmu baru yang sangat berguna kepada saya apabila memasuki dunia pekerjaan. Dua minggu baki praktikal tersebut, saya bermukim di Yogjakarta untuk menimba ilmu di Universitas Islam Indonesia, UII.
Saya diberikan tugasan menghadapi masyarakat Indonesia secara langsung atau tidak langsung. Tambahan lagi, saya menyaksikan keberanian para pelajar di sini dalam mengutarakan pelbagai isu terutamanya tentangan pemikiran semasa. Disamping itu, saya berpeluang belajar pengurusan Gontor dan juga belajar cara mengajar yang lebih efektif.
Saya juga dapat meningkatkan kemahiran berbahasa dalam dua bahasa, iaitu bahasa Arab dan bahasa Inggeris. Ini kerana kebanyakan tugasan dalam dua bahasa tersebut begitu juga kelas dan laporan. 
Dengan berpraktikal di sini membuatkan saya perlu berkomunikasi dengan pelbagai jenis latar belakang pekerja, pendidikan, agama, umur dan juga madu’. Kelebihan berkomunikasi dengan baik dapat memudahkan interaksi antara kami. Alhamdulillah dengan demikian, kemahiran komunikasi dan kemahiran sosial saya bertambah baik dan juga keyakinan dalam diri semakin meningkat ketikamana berurusan dengan masyarakat Indonesia.
3.3 CADANGAN
Kesimpulannya, ijazah akademik pada peringkat universiti tidaklah menjamin seorang mahasiswa tersebut kecuali mempunyai peribadi yang berkarisma dan juga daya kerja yang cemerlang. Graduan yang cemerlang harus mempunyai ilmu pengetahuan serta pengalaman yang berkaitan secara praktikalnya. Secara automatik, kita mampu aplikasikannya dan meningkatkan kemahiran kita untuk  membantu  masyarakat dan juga bersaing dalam pasaran kerja. Pengetahuan dan kemahiran perlu diperkukuhkan sebelum kita memasuki dunia pekerjaan.
Oleh itu, Latihan industri memberi peluang keemasan kepada semua graduasi untuk lebih yakin dan berani menempuhi medan pekerjaan selepas ini. Saya berharap lebih ramai lagi pelajar USIM mahu merebut peluang untuk latihan industri antarabangsa.
3.4 KESIMPULAN
Alhamdulillah, saya dapat menyelesaikan latihan industri ini dengan baik dan dapat menambahkan pengalaman yang mana saya perolehnya di luar kelas. Di alam pekerjaan, saya belajar untuk menepati masa, bertanggungjawab menyelesaikan tugasan yang diberikan, menguruskan masa dengan tertib, berkomunkasi dengan baik dan mengikuti garis panduan sebagai pekerja yang berkaliber. Ikhlas, bersederhana, sihat tubuh badan, berkerjasama dan sabar adalah kunci kejayaan dalam melaksanakan sesuatu kerja.

RUJUKAN
DR. KH. Ahmad Hidayatullah Zarkasyi
DR. KH. Hamid Fahmy Zarkasyi
Puan Malina Abd Majid
Puan Wan Nadihah Wan Jamil
Dr. Kamaluddin Nurdin Marjuni, Ketua Program Dakwah dan Pengurusan






No comments:

Post a Comment